guratan ide pendidik
"Ketika Pena Menggoreskan Kata-Kata Yang Lahir Dari Anak-Anak Zaman"
Suatu sore, seorang teman menelepon. Dalam percakapan yang sejenak kemudian terjadi, teman tersebut melontarkan keluhannya.
"Wah, saya merasa sekolah kurang memberi fasilitas training buat guru-guru". "Sudah berapa kali diadakan training?" tanya saya. " Sudah dua kali, tapi karena biayanya mahal, tidak semua guru dikirim" lanjutnya. "Sudah pernah mencari pembicara dari dalam sekolah sendiri?" tanya saya lebih lanjut. "Maksudmu, teman-teman guru?" tanyanya. "Iya" jawab saya pendek. "Wah, mana mau mereka. Mereka merasa nggak kompeten!" sergah teman saya itu. Saudara-saudara pendidik yang membaca blog ini mungkin ada yang setuju dengan ujaran teman saya di atas. Nah, saat ini saya ingin Anda semua berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan saya. "Selama karir Anda mengajar, apakah ada saat dimana Anda merasa puas sekali memberikan pembelajaran kepada anak didik?" Kalau jawaban Anda adalah tidak, maka saya minta Anda untuk berpikir ulang akan pilihan Anda menjadi seorang guru. Apabila jawaban Anda adalah ya, maka catatlah itu dengan segala detilnya. Catatan yang Anda buat itu, suatu ketika cobalah kembali, tentunya dengan beberapa modifikasi sesuai dengan masa kini. Kalau perlu, saat melakukannya kembali, Anda rekam. Kalau itu sukses, bagikanlah pengalaman itu kepada teman-teman di sekolah Anda. Apabila hal itu dilakukan oleh setiap anggota pendidik di sekolah Anda, maka Anda mendapatkan training gratis! Belajar nggak harus bayar kok! Belajar itu juga bisa gratis! Silahkan mencoba! salam semangat! Hugo Indratno
2 Comments
Setuju dengan tulisan Pak Hugo. Belajar itu gratis. Selama ada kemauan untuk belajar dan mencari ilmu, kita selalu belajar.
Reply
Roy
2/18/2016 08:06:57 pm
Setuju nih Pak, Sharing is caring could be every where, any where and every time.
Reply
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
AuthorHugo Indratno Archives
May 2017
Categories |